Senin, 15 Agustus 2011

Mengatasi Permasalahan pada PC

PC Anda tidak mau beraksi sama sekali? Harddisk tidak terdeteksi, drive optik yang terasa lambat, monitor yang tidak optimal tampilannya, atau router yang terlalu sering hang? Jangan panik, cari solusinya di sini!
Sesekali hal ini dapat saja terjadi. Tiba-tiba PC berulah, dan tidak dapat terselesaikan dengan mudah. Meskipun Anda sudah membaca berbagai panduan troubleshooting pada manual yang tersedia. Dan hal ini bisa juga terjadi pada Anda.
Tidak memandang situasi dan kondisi, sebuah sistem dapat berulah. Bisa saja sesaat setelah Anda melakukan update driver. Ataupun setelah melakukan penambahan perangkat tambahan pada sistem Anda. Ataupun terjadi secara tiba-tiba, tanpa peringatan ataupun pemberitahuan sebelumnya.
Dan ulasan kali ini akan membahas hal-hal tersebut di atas. Usah gelisah dan tidak perlu panik menghadapinya.
Duduk tenang, dan ikuti saja pembahasan kali ini. Semoga salah satu di antaranya adalah jawaban dari masalah yang Anda hadapi dengan PC kesayangan Anda.
Terbaru, Tidak Berarti Bebas Bug
Tidak selamanya teknologi terbaru memberikan yang terbaik untuk penggunanya. Bahkan beberapa kali kami menyaksikan sendiri, produk yang mengusung teknologi terbaru, pada batch awal juga disertai dengan perbagai masalah yang cukup memusingkan.
Sebagai contoh, motherboard dengan chipset terbaru. Inilah beberapa kasus yang sering dirasakan para anggota lab PC Media. Perlu diadakan beberapa riset skala kecil, untuk dapat menjalankan serangkaian tes dengan sempurna. Mulai dari sesekali mencari update BIOS, update driver ataupun sekadar manual ter-update dari produk yang bersangkutan.
Contoh lain adalah untuk pengujian video card. Dengan makin tajamnya persaingan ATi Radeon dan nVidia, membuat berbagai produk dengan chipset terbaru, terus berdatangan ke lab kami. Yang akhirnya memerlukan solusi patch software pengujian. Untuk dapat menjalankannya.
Lalu, bagaimana dengan yang terjadi di dalam dunia nyata? Pada penggunaan sehari-hari Anda dengan PC
Langkah Pembukaan
Seperti pada catur, langkah pertama akan sangat menentukan. Begitu juga dalam memecahkan masalah yang terjadi dengan PC Anda.
Pada subbahasan ini, akan berisi tentang langkah terpenting dalam mencoba menyelesaikan masalah dengan PC Anda. Yang terpenting adalah mencoba mengetahui, apa yang menyebabkan PC Anda berulah. Perubahan terakhir apa yang terjadi pada PC?
Hal ini sangat penting untuk diketahui secara pasti. Mengingat, hal ini akan sangat memudahkan penyelesaian yang harus dilakukan. Disesuaikan dengan kemungkinan masalah yang terjadi. Dari sini, memungkinkan untuk mempersempit kemungkinan masalah yang terjadi dengan PC Anda.
01. PC Tidak Bereaksi, Saat Tombol Power Ditekan.
Permasalahan: Anda menekan tombol power untuk mengaktifkan PC Anda, namun PC tidak menunjukkan tandatanda kehidupan. Apa yang terjadi?
Solusi: Jika hal ini terjadi pada PC Anda, ada beberapa kemungkinan yang harus diperiksa satu per satu secara bertahap.
Langkah 1: Periksa semua jaringan listrik, dari outlet AC sampai ke PSU (power supply unit) PC Anda. Apakah sudah terpasang dengan sempurna. Mulai dari memastikan switch PSU dalam posisi ON, ataupun sekiranya Anda menggunakan UPS (uniterruptable power supply) dan/atau stabilizer AVR (automated voltage regulator). Pastikan semua dalam posisi ON dan dalam keadaan berfungsi dengan baik.
Langkah 2: Jika hal tersebut bukan penyebabnya, maka kemungkinan berikutnya baru pada PC Anda. Pastikan semua kabel (terutama kabel power) dan komponen terpasang dengan baik. Caranya dengan mebuka casing, kemudian menekan-nekan kembali komponen dan konektor kabel yang ada. Adakalanya hal ini disebabkan karena konektor yang tidak terhubung dengan sempurna. Perhatikan juga ATX 12V, yang dapat ditemukan pada kebanyakan motherboard empat tahun belakangan ini. Motherboard tidak akan beraksi, tanpa catuan daya dari konektor ini.
Langkah 3: Ini akan cukup merepotkan. Lakukan pengecekan perangkat utama satu persatu. Yang dimaksud adalah CPU dan motherboard. Pastikan keduanya masih berfungsi dengan baik. Sebab katakanlah jika CPU rusak, sistem tidak akan menyala sama sekali. Demikian juga jika motherboard rusak. Terutama untuk urusan catu dayanya (MOSFET, jalur daya pada PCB dan seterusnya). Ini juga akan menyebabkan PC tidak akan bereaksi sama sekali.
02. Fan, Harddisk Terdengar Putarannya, namun Layar Monitor Tetap Gelap.
Permasalahan: PC bereaksi. Terdengar bunyi putaran kipas, dan tanda-tanda kehidupan lain dari harddisk, drive optik dan lain-lain. Namun, monitor tetap gelap.
Solusi: Fiuhh…setidaknya ini sedikit lebih baik dari masalah nomor 1. Untuk masalah ini, sebaiknya mengandalkan tanda yang diberikan POST BIOS. Pastikan speaker casing terpasang baik, sehingga Anda dapat mendengarkan POST berupa kombinasi bunyi beep yang pasti tersedia pada kebanyakan motherboard. Atau pada beberapa motherboard keluaran terbaru, juga tersedia buzzer yang terintegrasi pada motherboard.
Lebih mudah lagi jika motherboard disertai display BIOS POST code berupa dua seven segment LED, yang akan menampilkan kode hexagesimal. Sekiranya Anda tidak tahu arti dari kode tersebut (baik suara ataupun cahaya) atau bahkan kehilangan buku manual, sekali lagi tidak perlu panik. Anda dapat coba membuka situs Bios Central (http://www.bioscentral.com).
Harddisk
Menyimpan berbagai dokumen, lagu-lagu kesayangan format MP3, instalasi game 3D (yang ukurannya hingga satuan gigabyte), beberapa, bahkan mengumpulkan video download berformat DivX, atau master video digital hasil transfer dari handycam. Tidaklah aneh jika harddisk dengan cepat penuh. Menambah harddisk pun, ternyata tidak
terlepas dari beberapa masalah yang mungkin saja timbul.
03. Sistem Tidak Mengenali Harddisk Baru.
Permasalahan: Harddisk baru yang terpasang, tidak terdeteksi baik pada Windows maupun BIOS sekalipun.
Solusi: Intinya memasang dan mengonfigurasikan harddisk dengan benar. Harddisk bukan termasuk komponen yang sulit dalam proses instalasi. Namun, ada beberapa langkah yang harus dipastikan sudah dilakukan, saat memasang harddisk.
Langkah 1: Pastikan harddisk sudah mendapatkan catudaya dari PSU. Kesalahan sepele seperti ini bisa saja terjadi. Mengingat letak harddisk yang biasanya di bagian depan casing. Terkadang Anda menghubungkannya dengan cabang power dari fan, yang tidak mendapatkan pasokan daya dari PSU. Hal ini bisa juga diakibatkan minimnya jumlah konektor daya dari PSU.
Langkah 2: Pastikan setting master dan slave harddisk tepat seperti yang diinginkan. Atau jika Anda ingin memanfaatkan konfigurasi pada cable select, pastikan menggunakan konfigurasi tersebut pada kedua harddisk, lama dan baru Anda.
Langkah 3: Jika Anda menginginkan memanfaatkan konfigurasi cable select, perhatikan pemasangan kabel IDE pada harddisk. Beberapa kabel terbaru, sudah memberikan tanda khusus, untuk membantu menentukan konektor mana yang akan dianggap sebagai master, dan konektor mana yang akan dianggap sebagai slave. Jika tidak tersedia, cara paling mudah adalah dengan aturan dasar berikut. Konektor yang terletak diujung diperuntukkan sebagai master. Sedangkan konektor di tengah, akan dianggap sebagai slave.
Langkah 4: Jika itu semua belum dapat menyelesaikan masalah, maka alternatif jawabannya ada pada setting BIOS. Pada pilihan utama Integrated Peripheral, biasanya terdapat pilihan untuk IDE controller. Di sini juga terdapat pilihan untuk setting controller harddisk SATA. Sekiranya Anda mengalami masalah serupa, saat ingin menambahkan harddisk baru ber-interface SATA. Khusus untuk harddisk SATA dan Windows, jangan lupa untuk menginstalasi driver yang biasanya disertakan oleh produsen motherboard. Atau updatenya, tergantung chipset motherboard yang digunakannya.
04. Harddisk Terdeteksi, namun Tidak Dapat Dioperasikan.
Permasalahan: BIOS mendeteksi keberadaan harddisk. Namun tidak demikian dengan Windows, bahkan DOS.
Solusi: Ini bukan permasalahan besar. Yang perlu dilakukan adalah membuat partisi, dan kemudian memformat harddisk baru tersebut. Karena harddisk yang baru tersebut belum terformat dalam sebuah file system yang dapat dikenali Windows ataupun DOS. Ada beberapa kemungkinan yang dapat dilakukan dengan harddisk baru tersebut.
Kemungkinan 1: Sekiranya Anda menginginkan menginstalasi harddisk baru tersebut dengan operating system Windows 9x, maka diperlukan sedikit pengetahuan dasar tentang perintah FDISK. Untuk yang satu ini, kami sangat menyarankan untuk memanfaatkan perintah yang satu ini dengan didampingi rekan Anda yang sudah berpengalaman.
Kemungkinan 2: Jika Anda ingin menginstalnya dengan Windows 2000/XP ataupun beberapa distro Linux terbaru sekarang ini, Anda tidak usah pusing lagi berhadapan dengan perintah FDISK. Mereka menyediakan pilihan pada saat proses instalasinya. Tinggal mengikuti langkah dan pilihan yang diberikan. Setidaknya akan lebih mudah dibandingkan menggunakan perintah FDISK untuk kebanyakan orang.
Kemungkinan 3: Jika harddisk baru tersebut akan dimanfaatkan sebagai harddisk tambahan untuk penyimpanan data, hal ini akan lebih mudah. Misalnya selama ini Anda sudah menggunakan operating system Windows XP. Dengan mengguna kan user yang memiliki administrator rights Anda dapat melakukan hal berikut ini.
Cukup dengan masuk ke Disk Management. Salah satunya dengan cara klik kanan pada My Computer, pilih Manage.
Perhatikan kolom bagian kiri. Kemudian pada Storage, pilih Disk Management. Dari sini Anda dapat melihat dan mengatur harddisk baru Anda dengan lebih mudah.
Catatan: Berhati-hatilah saat menggunakan fasilitas yang tersedia pada Disk Management. Jangan sampai salah memilih harddisk. Karena data yang di dalam harddisk ataupun partisi dapat hilang. Demikian juga saat menggunakan FDISK ataupun fungsi serupa yang tersedia pada proses instalasi operating system.
05. Instalasi Harddisk Baru Ekstra Besar.
Permasalahan: Harddisk 200 GB tidak terdeteksi baik di BIOS, apalagi Windows. Padahal, langkah pada tip ke 03 dan 04 sudah dijalankan semua.
Solusi: Seiring dengan waktu dan kemajuan teknologi yang ada, maka produk massal harddisk berukuran besar sudah tersedia di pasar. Dengan harga yang terbilang terjangkau. Inti masalah ada pada penggunaan metoda LBA (Logical Block Addressing) yang digunakan. Permasalahan untuk hal di atas, biasanya disebabkan karena harddisk berukuran di atas 137 GB, menggunakan metoda LBA 48 bit.
Untuk itu, yang pertama perlu dilakukan adalah memastikan apakah BIOS yang digunakan, sudah mendukung LBA 48 bit. Sebagai contoh di sini adalah dengan menggunakan 48-bit LBA Test Program untuk Intel Application Accelerator (http://support.intel.com/support/chipsets/iaa/sb/CS-009302.htm). Cukup dengan menjalankan aplikasi sederhana 48lbachk.exe pada sistem.
Jika ternyata BIOS belum mendukung, maka diperlukan update BIOS. Perhatikan readme yang tersedia pada update BIOS. Pastikan update yang akan digunakan, dapat menyelesaikan masalah kompatibilitas harddisk LBA 48 bit.
Drive Optik
Perangkat yang satu ini mungkin sudah lama dijadikan andalan untuk urusan storage. Berikut mungkin beberapa masalah yang dapat terjadi.
06. Software Burner Tidak Berfungsi pada Drive Optik Baru.
Permasalahan: Misalnya, Anda terpaksa mengucapkan selamat tinggal pada CDRW drive lama. Dan menggantinya dengan sebuah drive burner baru. Namun Anda baru menyadari, bahwa software burner Nero andalan, tidak dapat digunakan dengan drive baru. Mengapa demikian?
Solusi: Pada awal masa jaya CD-RW drive, kebanyakan paket penjualan disertai dengan software burner. Namun, sekarang juga banyak beredar drive optik yang tidak disertai dengan software burner.
Perlu diketahui, lisensi yang diberikan OEM untuk paket penjualan. Dan dikhususkan untuk produk yang dibundle. Dan Nero memiliki proteksi, sehingga hanya dapat dimanfaatkan khusus untuk drive tersebut. Untuk terus memanfaatkannya dengan drive burner baru, cara yang paling minim biaya adalah dengan meng-upgradenya. enggunakan Nero 6 Reloaded Upgrade Downloadable Serial Number (www.nero.com, seharga US$39,99). Ini lebih murah dibanding versi lengkapnya.
07. Kecepatan Write Tidak Secepat yang Dijanjikan.
Permasalahan: Spesifikasi memang tidak menjanjikan 100% sesuai dengan kenyataan yang ada. Namun jika diperlukan waktu write hingga dua kali ataupun lebih waktu yang dijanjikan, tentu ada sesuatu yang salah. Apa penyebabnya?
Solusi: Ini mungkin tidak akan begitu banyak terasa, bahkan untuk CD-RW drive yang tercepat sekalipun. Namun, jika sudah beralih ke DVD burner drive, perbedaannya akan sangat terasa. Bisa-bisa dibutuhkan waktu lebih dari 1 jam untuk menyelesaikan menulis data pada media DVD berkapasitas 4,7 GB.
Yang perlu dipastikan adalah, baik harddisk ataupun drive optik yang digunakan, sudah bekerja pada mode Ultra DMA (Direct Memory Access).
Cara mengeceknya, pada Windows XP dengan memperhatikan Device Manager. Buka pada tree IDE controller. Dan lihat pada tab Advanced Setting. Perhatikan pada bagian Current Transfer Mode. Periksa pada masing-masing IDE controller di mana harddisk maupun drive optic terpasang.
VGA dan Display
Keduanya memang diperuntukkan untuk memanjakan mata penggunanya. Dengan VGA yang lebih bertenaga, Anda akan mendapatkan frame rate yang lebih baik. Sedangkan dengan display yang lebih baik, Anda akan mendapatkan resolusi dan refresh rate yang tidak melelahkan mata. Namun, bukan berarti keduanya bebas dari masalah.
08. Driver Video Card Tidak Terinstalasi dengan Sempurna.
Permasalahan: Kelihatannya proses instalasi driver berjalan sempurna.
Namun setelah sistem restart, ada peringatan box error: “cli.exe Application Error. The application failed to initialize properly (0xc0000135). Click OK to terminate the application.� Apa penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya?
Solusi: Beberapa pengguna video card dengan chipset VPU ATi Radeon pernah merasakannya. Apalagi jika pernah mengupdate driver dan aplikasi pendukungnya dengan menggunakan ATi Catalyst. Sebagai informasi, ATi Catalyst yang ditujukan khusus untuk operating system Windows ini, dibuat dengan menggunakan Microsoft .NET Framework SDK.
Operating system perlu ditambahkan dengan instalasi Microsoft .NET Framework. Yang sekarang sudah tersedia adalah untuk versi 1.1.
Ini akan berguna sekiranya Anda juga akan menginstal aplikasi yang dibuat dengan memanfaatkan Microsoft .NET Framework SDK. Untuk mengatasi semua masalah, yang menyebabkan munculnya window pop up serupa.
09. Menghindari Pesan Kesalahan Saat Instalasi Update Driver VGA.
Permasalahan: Bagaimana sebaiknya melakukan update driver VGA. Karena pada beberapa kasus, sering terjadi muncul pesan kesalahan.
Solusi: Memang tidak ada perintah khusus yang disertakan pada file instaler update driver VGA, yang menyarankan untuk melakukan uninstall dari driver lama yang sebelumnya ter-install. Namun, ada baiknya Anda melakukan pembersihan operating system Anda dari driver lama yang pernah ada. Sebelum menginstalasinya dengan update terbaru yang diinginkan.
Untuk para pengguna VGA dengan chipset ATi Radeon, Anda dapat dengan mudah melakukan proses uninstall driver lama, beserta beberapa aplikasi pendukungnya. Karena ATI juga sudah menyertakan ATi CATALYST Uninstaller, yang otomatis disertakan saat proses instalasi driver ATI CATALYST.
Untuk yang lain, perlu trik tersendiri. Cukup banyak alternatif untuk membersihkan driver-driver lama. Anda dapat memanfaatkan Driver Cleaner, yang sekarang sudah tersedia Driver Cleaner 3.3, atau variannya Professional Edition (www.drivercleaner.net).
10. Memperbaiki Tampilan pada Monitor.
Permasalahan: Anda sudah memilih monitor terbaik. Katakanlah sebuah Monitor TFT-LCD, atau “sekadar� monitor CRT merk terkemuka, yang sering memenangkan review hardware. Namun tampilan yang dihasilkan tidak memuaskan. Apa yang harus dilakukan?
Solusi: Sehebat apapun setiap perangkat, tidak akan optimal tanpa konfigurasi yang optimal. Begitu juga untuk monitor.
Kebanyakan monitor LCD memiliki tombol khusus AUTO (atau sejenis), untuk konfigurasi secara otomatis. Sesuai dengan data yang dikomunikasikan antara monitor dengan video card dengan DDC. Namun kadang tidak sempurna. Kebanyakan gangguan moire masih terasa. Anda dapat menggunakan Monitor Test, dan mencoba mengalibrasikan hingga gangguan moire minim.
Untuk monitor CRT, kebanyakan pada masalah tingkat contrast dan brightness. Contrast akan mengatur kekuatan cahaya monitor. Tapi jika berlebihan akan melelahkan mata. Brightness akan memperterang. Namun jika terlalu tinggi, akan kehilangan black level. Dan pada beberapa kasus juga akan mengganggu tampilan fokus monitor.
Networking
Koneksi Internet DSL memang menawarkan kecepatan yang terbilang memuaskan. Harga penawaran paketnya beragam, dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Namun, masalah pun juga tidak terlepas darinya. Dan bukan hal yang mudah untuk membuat sebuah Internet connection yang bebas dari masalah.
11. Router Hang, dan Perlu Direstart.Permasalahan: Awalnya, saat instalasi router, hal ini tidak pernah terjadi. Namun belakangan ini, sering kali router hang dan perlu di-restart untuk mendapat koneksi Internet pada PC yang terhubung dengan router.
Solusi: Bahkan dengan konfigurasi terbaik sekalipun, router tetap saja bisa mengalami hang. Biasanya hal ini disebabkan terlalu banyak permintaan koneksi pada waktu yang bersamaan. Dan selama ini, satu-satunya cara mengatasinya adalah dengan restart router (mematikannya dan kemudian menghidupkannya kembali).
Langkah 1: Sekiranya produsen router telah menyediakan update firmware, Anda bisa mencobanya untuk mengupdate firmware untuk memperbaiki proses routing dan mencegah crash pada router.
Langkah 2: Anda dapat melakukan tindakan pencegahan. Hal semacam ini juga bisa disebabkan karena virus, juga spyware yang menyerang PC. Jalankan antivirus dan antispyware yang telah ter-update, untuk mengecek masing-masing PC.
Langkah 3: Perhatikan aplikasi yang terinstal pada tiap PC client router tersebut. Terutama beberapa aplikasi file sharing Peer to Peer (P2P). Aplikasi semacam ini juga dapat menyebabkan hal tersebut. Jika tidak dikonfigurasikan dengan baik, software P2P bisa saja membuka sharring permission-nya, sehingga jika request terlalu banyak otomatis akan membebani kerja router Anda.
12. Koneksi dengan Wi-Fi Kadang Terputus.
Permasalahan: Koneksi network dengan menggunakan Wi-Fi, sesekali terputus secara tiba-tiba. Tanpa sebab yang jelas. Hal ini sesekali terjadi pada notebook Centrino yang sudah dilengkapi dengan koneksi Wi-Fi.
Solusi: Biasanya ini disebabkan karena power saving mode. Notebook Centrino secara default membuat fungsi ini enable dengan maksud untuk menghemat konsumsi baterai. Cara paling mudah adalah dengan menggunakan aplikasi Intel PROSet (jika tersedia).
Atau melalui properties pada device WI-Fi ethernet, pada Network Connections. Kemudian pilih Configure. Pada tab Adcanced, terdapat setting untuk mengoptimalkan konsumsi daya. Ad Hoc Transmit Power, berpengaruh dengan jarak jangkau. Sedangkan Power Management, akan menyesuaikan dengan kondisi baterai, dan waktu idle notebook. Dan secara otomatis akan menurunkan konsumsi listrik dari baterai.
Hal ini, yang kemungkinan menyebabkan koneksi Wi-Fi terputus. Jadi ada dua alternatif yang dapat dilakukan.
Pilihan 1: Setting posisi maksimal untuk kedua fungsi ini. Apalagi jika Anda tidak khawatir dengan kapasitas baterai yang tersisa. Karena tersedia tombol shortcut untuk langsung mematikan fungsi Wi-Fi di kebanyakan notebook Centrino.
Pilihan 2: Sesuaikan dengan gaya penggunaan notebook Anda. Pelajari waktu idle penggunaan notebook. Dan mencobanya sesuai dengan kebiasaan penggunaan sehari-hari. Tentunya Anda tidak ingin koneksi Wi-Fi Anda tiba-tiba terputus karena waktu idle 5 menit telah terlewati. Padahal Anda hanya meninggalkan notebook Anda, untuk sekadar ke WC ataupun membuat secangkir kopi hangat.

Instalasi Windows Vista

Instalasi suatu operating system memang gampang-gampang susah. Supaya Anda bisa menginstal Windows Vista dengan cepat, simak langkah-langkahnya pada bab berikut ini.
Ketika membeli sebuah PC baru dengan pre-installed Windows Vista, Anda sudah tidak perlu mengkhawatirkan lagi performa dari PC baru tersebut. Namun, mungkin Anda tidak berencana membeli PC baru, melainkan hanya meng-upgrade Windows XP Anda ke Windows Vista.
Kami menyarankan Anda tidak melakukan cara instalasi Windows Vista dengan meng-upgrade Windows lama Anda. Karena selain akan timbul beberapa masalah hardware, aplikasi-aplikasi yang sebelumnya sudah ada di Windows XP dan tidak didukung oleh Windows Vista akan tidak bisa digunakan lagi.
Namun begitu, tidak bisa dipungkiri bahwa instalasi dengan cara upgrade akan mempercepat keseluruhan proses instalasi Windows Vista. Atau pilihan yang lain Anda bisa menggunakan dual boot terlebih dahulu sambil beradaptasi dengan Windows Vista, kemudian Anda bisa memutuskan apakah Windows Vista cocok untuk Anda atau tidak.
Apakah PC Anda cukup powerful? Gunakan Upgrade Advisor untuk memeriksa apakah PC Anda mampu menjalankan Windows Vista.
Sebelum menginstal Windows Vista untuk menggantikan Windows XP Anda, sebaiknya Anda melakukan pengecekan terhadap kemampuan PC Anda tersebut apakah PC Anda memiliki performa untuk cukup menjalankan Windows Vista atau tidak. Untuk melakukan pengecekan PC Anda, Anda bisa men-download Windows Vista Upgrade Advisor. Aplikasi kecil ini akan memeriksa hardware PC Anda secara keseluruhan dan kemudian secara otomatis akan menampilkan repot-nya.
Untuk beberapa bahasan berikutnya, kami akan memberikan step-by-step penggunaan Upgrade Advisor.
Langkah 1
Anda bisa men-download aplikasi Upgrade Advisor dari http://tinyurl.com/o5bq4. Sebelum menjalankan tool ini, jangan lupa koneksikna seluruh perangkat hardware PC yang ingin Anda gunakan termasuk perangkat eksternal, seperti printer USB dan eksternal hard drive. Setelah itu, jalannkan tool tersebut dengan mengklik button “SCAN” dan biarkan tool tersebut bekerja untuk beberapa saat.
Langkah 2
Setelah pemeriksaan selesai dijalankan oleh tool tersebut, akan muncul report pada layar monitor Anda, lalu k lik pada tombol “See Details”. Report ini akan menginformasikan kepada Anda apakah hardware PC Anda sudah mencukupi untuk menginstal Windows Vista atau tidak. Jika tidak, Anda bisa membaca keterangan yang diberikan oleh tool ini, apa yang sebenarnya spesifikasi hardware yang tidak mencukupi untuk menginstal Windows Vista. Biasanya permasalahan terletak pada graphics atau RAM, lakukan penambahan atau upgrade untuk solusinya.
Langkah 3
Aplikasi Upgrade Advisor akan memberikan rekomendasi manakan versi Windows Vista yang cocok untuk PC Anda. Biasanya rekomendasi yang diberikan adalah Home Basic, namun Anda bebas memilih dan tidak mengikuti saran dari Upgrade Advisor. Cukup pilih versi Windows Vista lainnya yang ada di panel sebelah kiri, maka Anda akan mengetahui apa saja permasalahan spesifik dari setiap versi yang akan timbul jika menginstalnya dalam PC Anda.
Langkah 4
Untuk bisa menjalankan Windows Vista Home Premium secara full effect, Anda harus meng-update audio driver dengan yang terbaru, menambahkan TV Tuner jika belum ada, dan video card dengan spesifikasi yang cukup tinggi. Hal ini disarankan karena Home Premium sudah terintegrasi dengan Media Center yang tidak dimiliki oleh Home Basic. Untuk bisa menjalankan Media Center, tentunya beberapa perangkat tambahan tersebut sangat diperlukan.
Langkah 5
Pastikan Anda selau memeriksa bagian Devices and Programs. Namun, jangan terlalu mengkhawatirkan tentang driver yang tidak kompatibel karena biasanya produsen hardware tersebut akan segera meluncurkan driver Windows Vista atau bahkan sudah ada yang menyediakan. Selain itu, Anda juga bisa mendapatkan driver terbaru dengan cara menjalankan Windows Update.
Langkah 6
Klik Task List untuk mendapatkan daftar yang harus Anda lakukan saat ini dan apa yang harus Anda lakukan setelah menginstal Windows Vista. Jika diharuskan meng-uninstall suatu program, maka Anda harus melakukannya karena jika Windows Vista mendeteksi problem tersebut saat instalasi berjalan, maka secara otomatis Windows Vista akan berhenti ditengah jalan dan instalasi tidak bisa dilanjutkan lagi.
Berganti PC dengan Easy Transfer Wizard
Masih ingat dengan Files and Settings Wizard pada Windows XP? Tool tersebut ditujukan untuk membantu Anda ketika Anda ingin berganti dari satu PC dengan PC yang lain dengan cara yang cukup mudah. Namun, ada beberapa hal yang cukup membingungkan ketika menggunakan tool tersebut. Pada Windows Vista, tool ini diperbarui dan sekarang disebut dengan Easy Transfer.
Lima kategori yang mampu ditangani oleh Easy Transfer Wizard untuk perpindahan dari sistem lama ke sistem yang baru:
User Accounts
Jika dalam PC Anda terdapat banyak user account yang masing-masing memiliki themes, setting Internet dan e-mail sendiri, dan software yang diinstal oleh masing-masing user, maka Windows Vista akan mem-back-up seluruh account tersebut sehingga Anda tidak perlu khawatir lagi kehilangan masing-masing setting.
Folder and Files
Easy Transfer Wizard akan meng-copy seluruh isi dari My Documents, Shared Documents, My Pictures, dan seluruh folder default dari Windows. Kami sarankan untuk mem-back-up secara manual folder dan file penting Anda sebelum melakukan upgrade. Terutama jika file penting Anda disimpan di luar folder default dari Windows.
Program settings
Easy Transfer menyarankan agar Anda menginstal ulang program yang sama pada PC baru Anda seperti yang ada dalam PC lama Anda supaya migrasi program settings dapat berjalan dengan baik. Permasalahan yang biasanya timbul dari pemindahan program settings biasanya disebabkan karena setiap account user memiliki aplikasi terinstal yang berbeda pada setiap account mereka, hal ini yang mengharuskan Anda menjalankan wizard terlebih dahulu untuk mem-back-up masing-masing account.
Internet settings
Easy Transfer Wizard akan mentransfer Internet Settings termasuk juga Bookmark Anda.
E-mail Settings
Easy Transfer Wizard akan mentransfer E-mail settings termasuk juga contacts book Anda.
Cukup mudah untuk menggunakan Easy Transfer. Anda cukup menjalankan wizard pada PC lama Anda dengan Windows Vista DVD. Pada Welcome Screen akan terdapat pilihan Easy Transfer tersebut. Sama dengan Files and Transfer Wizard pada Windows XP, Easy Transfer menggabungkan berbagai kemudahan hanya dalam satu file. Di mana dengan wizard tersebut Anda bisa mentransfer sistem Anda ke PC baru melalui network connection, cable connection, atau dari removable media seperti CD, DVD, dan UFD.
Setelah melakukan upgrade ke Windows Vista, secara mudah Anda bisa menjalankan Easy Transfer Wizard pada PC baru Anda tersebut untuk meng-import seluruh file dan setting dari file yang sudah dipindahkan. Karena secara otomatis Easy Transfer akan terinstal ketika Anda menginstal Windows Vista sehingga Anda tidak memerlukan bantuan media DVD lagi.
Meng-upgrade Versi Windows Vista dengan Fitur Anytime Upgrade
Seperti yang sudah kami kemukakan sebelumnya bahwa Windows Vista memiliki lima macam versi. Anda juga bisa meng-upgrade Windows Vista Anda ke versi yang lebih baik dengan fitur Anytime Upgrade. Yang harus Anda lakukan hanyalah membeli dan men-download lisensi secara online sehubungan dengan versi Windows Vista yang ingin Anda upgrade dan kemudian gunakan DVD Windows Vista Anda untuk membuka fitur tambahan yang dimiliki versi Windows Vista yang diinginkan. Sebagai contoh, jika Anda memiliki TV Tuner pada PC Anda yang berbasiskan Windows Vista Home Basic, bisa meng-upgrade versi Windows Anda ke Home Premium untuk bisa menikmati kelebihan dari fitur Media Center yang diusung oleh versi tersebut.
Pastikan Anda menjalankan Upgrade Advisor sebelum membeli license upgrade, atau Anda hanya akan membeli versi Windows Vista yang tidak bisa dijalankan pada spesifikasi hardware PC Anda.
Selalu ingat bahwa Anda bisa melihat kemampuan PC Anda dalam menjalankan berbagai versi Windows Vista, jadi gunakan fitur ini untuk selalu memeriksa apa saja masalah yang akan timbul di kemudian hari. Sangat tidak tepat jika Anda membayar lisensi hanya untuk mengetahui seperti apa fitur Media Center yang dimiliki Windows Vista, meskipun Anda mengetahui bahwa sound card Anda tidak bisa digunakan.
Meng-upgrade ke Windows Vista
Jika Anda tidak membeli sebuah PC baru dengan Windows Vista terinstal di dalamnya, ada tiga cara untuk menginstal Windows Vista:
1. Meng-upgrade operating system Windows Anda yang lama (Windows XP). Cara ini akan menyimpan program, file, dan setting lama Anda untuk kemudian ditampilkan lagi dalam Windows Vista.
2. Clean installation di atas Windows lama Anda. Cara ini akan secara keseluruhan menghapus Windows lama Anda, files lama, dan setting dari Windows tersebut.
3. Clean installation pada sebuah harddisk yang sudah diformat dengan atau tanpa fitur dual boot.
Untuk pilihan nomor 1, kami tidak merekomendasikan. Karena ada beberapa hal yang perlu dipertimbakan. Pertama, Anda tidak bisa kembali lagi ke operating system sebelumnya yang berarti jika Anda tidak menyukai Windows Vista atau Windows Vista tidak berjalan sesuai dengan apa yang Anda inginkan, Anda tetap harus menggunakannya. Bila menginginkan kembali, maka Anda harus menginstal ulang Windows lama Anda.
Kedua, ada risiko meskipun kecil Windows Vista akan gagal pada poin tertentu sehingga menyebabkan Anda akan kehilangan data pada Windows lama Anda.
Ketiga, Permasalahan terdahulu yang masih ada pada Windows lama Anda secara otomatis akan ikut terbawa pada Windows Vista tersebut, termasuk virus, spyware, dan registri yang sudah berubah. Dan yang terakhir kemungkinan sistem Windows Vista Anda akan berjalan lambat dikarenakan adanya konflik dari driver hardware bawaan dari Windows sebelumnya.
Menurut kami, tidak ada yang lebih baik dari menginstal Windows Vista secara fresh dan clean. Jadi, manakah pilihan yang terbaik? Pilihan nomor 2 bisa dijalankan asalkan Anda benar-benar yakin bahwa Anda sudah mem-back-up seluruh data penting Anda pada Windows lama Anda, karena Windows Vista akan memformat harddisk Anda pada saat instalasi sehingga data pada Windows lama Anda akan hilang selamanya.
Dengan menggunakan pilihan ini, maka Anda akan memperoleh Windows Vista yang bersih dari permasalahan performa dan security sebagaimana yang diwariskan pada pilihan nomor 1. Namun, Anda harus menginstal kembali seluruh software lama Anda. Di sini kami menyarankan untuk menggunakan fitur Easy Transfer, di mana Anda akan lebih mudah mengonfigurasi Windows Vista Anda layaknya Windows lama Anda.
Pilihan nomor 3 adalah cara yang termudah untuk menginstal Windows Vista, karena ia tidak perlu menghapus Windows lama Anda. Windows Vista akan terinstal pada lokasi berbeda dalam harddisk. Jika hanya memiliki sebuah harddisk, Anda bisa menambahkan harddisk tambahan atau Anda bisa membagi sebuah harddisk tersebut menjadi beberapa partisi. Partisi harddisk akan berfungsi layaknya ada beberapa harddisk yang berbeda. Satu partisi mewakili sebuah drive (harddisk).
Dengan cara ini, Anda bisa tetap menggunakan Windows lama Anda karena Windows Vista akan terinstal di partisi yang berbeda dari Windows lama Anda tersebut. Anda juga bisa menggunakan Windows lama Anda dengan cara memilih menu pada saat reboot, mana Windows yang akan Anda gunakan. Ini disebut dengan dual boot.

Membuat Effect Menggunakan Photoshop Membuat CLOTHING LINE SPECTRUM LOGO

Untuk pembahasan pertama, kita akan belajar membuat logo dengan memakai objek kupu-kupu yang akan kita beri efek clothing dengan sedikit sentuhan blur. Untuk lebih jelasnya ikuti langkah-langkah dalam pembuatan efek clothing line spectrum logo
1. Buat dokumen baru dengan cara klik pada menu photoshop File > New, kemudian akan muncul kotak dialog New dan atur nilainya seperti pada gambar dibawah ini
Width : 600 resolution : 72
Height : 600 color mode : RGB
Background content : Transparent

gb1.jpg
Gambar 1 Kotak Dialog New

2. Selanjutnya berikan warna gradient dengan cara klik icon gradient yang ada di toolbox selanjutnya atur warna gradient pada option untuk gradient dengan memilih mode radial, kemudian pilih salah satu warna yang terdapat pada gradient tersebut dengan cara klik anak panah kecil. Kemudian lanjutkan dengan mewarnai layer atau dokumen tersebut dengan menarik mouse dari kanan ke kiri atau dari atas ke bawah pada layer

gb2.jpg
Gambar 2 Option Gradient Tool Mode Radial

3. Lanjutkan dengan memilih icon custom shape tool yang berada di toolbox.

gb3.jpg
Gambar 3 Custom Shape Tool

4. Kemudian pilih pada option shape tool tersebut gambar kupu dengan cara klik tanda anak bawah kecil.

gb4.jpg
Gambar 4 Option Shape Tool
5. Kemudian buat gambar kupu tersebut pada dokumen layer dengan cara menariknya dengan mouse sehingga terbentuk gambar kupu.

gb5.jpg
Gambar 5 Membuat Gambar Kupu

6. Setelah terbentuk gambar kupu, lanjutkan dengan meraster layer tersebut dengan cara klik pada menu photoshop Layer > Rasterize > Layer sehingga gambar rantai kecil tersebut hilang. Duplikat layer kupu tersebut dengan cara klik pada menu photoshop Layer > Duplicate Layer, akan muncul kotak dialog Duplicate Layer, berikan nama sesuai keinginan anda atau anda langsung bisa menekan OK untuk melanjutkan. Dan anda perhatikan pada panel layer terdapat layer baru ( Shape copy 1 )

gb6.jpg
Gambar 6 Panel Layer
7. Masih pada posisi layer duplikat, pilih pada menu photoshop Select > Load Selection, akan muncul kotak dialog Load Selection anda langsung dapat klik OK dan gambar kupu tersebut akan terseleksi.

8. Gambar kupu dalam keadaan terseleksi, lanjutkan dengan memberikan efek pada gambar tersebut. Pilih Filter > Texture > Stained Glass, kemudian atur nilainya seperti pada gambar dibawah ini.

gb7.jpg
Gambar 7 Kotak Dialog Stained Glass

9. Gambar masih dalam keadaan terseleksi, lanjutkan dengan menduplikat layer tersebut dengan cara klik pada menu Layer > Duplicate Layer atau anda bisa menekan Ctrl + J pada keyboard sehingga terbentuk layer baru.

10. Masih pada posisi layer baru tersebut dan dalam keadaan terseleksi, sekarang klik icon gradient yang ada pada toolbox kemudian sapukan (tarik) diatas gambar kupu tersebut untuk memberikan warna. Selanjutnya hilangkan seleksi dengan cara pilih pada menu Select > Deselect (Ctrl + D).

11. Setelah seleksi tersebut hilang dan masih pada posisi layer teratas, sekarang kita berikan efek blur pada layer tersebut. Klik Filter > Blur > Radial Blur, kemudian atur nilainya seperti berikut:

gb8.jpg
Gambar 8 Kotak Dialog Radial Blur
12. Perhatikan perubahan yang terjadi bahwa gambar kupu terlihat agak blur (samar). Ulangi efek blur tersebut dua kali atau untuk lebih cepat mengulang efek yang sama, anda dapat menekan Ctrl + F pada keyboard sebanyak dua kali.

13. Selanjutnya ubah blend mode layer tersebut dari “Normal” menjadi “Difference” dengan cara klik anak panah kecil pada panel layer dan pilih Difference.

gb9.jpg
Gambar 9 Mengubah Blend Mode Layer
14. Sekarang kita lihat hasil dari membuat effect Clothing Line Spectrum Logo J

gb10.jpg
Gambar 10 Hasil Efek Clothing Line Spectrum Logo